Fakultas Teknik

Kontak

LABORATORIUM TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS ISLAM RIAU, MENGADAKAN WORKSHOP YANG BERJUDUL “PEMANFAATAN TEKNOLOGI LIDAR DALAM BIDANG GEOLOGI” NARASUMBER : TIGGI CHOANJI, ST,MT. (Ph.D candidate from Univers

Pekanbaru (Selasa, 2/8/2022) – Laboratorium Teknik geologi sukses melaksanakan kegiatan Workshop pemanfaatan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) dalam bidang geologi, yang diadakan di kampus universitas islam riau pekanbaru, yang mana bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa teknik geologi khususnya bagi yang ingin melakukaan pemetaan lanjut. Peserta yang ikut sebanyak 30 orang yang terdiri dari mahasiswa aktif dan alumni Teknik Geologi UIR. Tidak hanya materi yang didapatkan oleh mahasiswa tetapi langkah langkah dasar dalam penggunaan alat teknologi lidar juga dapat diketahui oleh mahasiswa. Workshop ini diadakan pada tanggal 2 agustus 2022 jam 10.00 – hingga selesai di kampus universitas islam riau, yang mana diawali dengan materi yang disampaikan oleh narasumber dan di lanjukan dengan pengenalan dan penggunaan alat LiDAR di depan gedung fakultas teknik.

Adi Suryadi, B.Sc(Hos), M.Sc. dalam sambutannya sekaligus moderator pada acara ini menyampaikan kepada peserta workshop bahwasanya kemajuan pada suatu keilmuan di tentukan dari siapa yang duluan yang mendapatkan informasi dan bagaimana kita menyikapi serat mengolah informasi tersebut agar dapat menjadi cambuk untuk kemajuan bersama.

Selanjutnya narasumber Tiggi Choanji, ST.MT. menerangkan bahwa penggunaan LiDAR di indonesia teknologi ini sudah ada digunakan walaupun merupakan sesuatu yang baru dan tidak semua kampus memiliki fasilitas ini. Alat yang di gunakan pada workshop kali ini pun dibawakan khusus dari swiss ke indonesia, sambungnya. Hal ini menambah semangat dan antusiasme dari peserta workshop dalam mengikuti kegiatan ini.

Apa itu LiDAR dan Bagaimana Cara Kerjanya?

LiDAR (Light Distance And Ranging) merupakan sebuah teknik pengukuran atau pendeteksian objek yang menggunakan pantulan sinar laser terhadap objek yang ada di permukaan bumi. Cara kerja LiDAR sangat sederhana dan mudah dipahami. Proses penghitungan LiDAR hanya menggunakan sinar laser transmitter yang disorotkan ke suatu permukaan, kemudian lamanya sinar laser kembali ke receptor akan menjadi hasil perhitungannya. Setelah perangkat LiDAR menembakkan sinar laser secara cepat ke sebuah permukaan, komponen LiDAR berupa sensor akan menghitung waktu yang dibutuhkan pulsa untuk melakukan pemantulan dari permukaan ke sensor. Perhitungan jarak yang dilakukan dengan LiDAR memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Komponen pada LiDAR

1. Laser

Laser yang digunakan pada LiDAR sebagai alat yang digunakan untuk mapping atau pemetaan biasanya menggunakan jenis laser berupa YAG laser yang memiliki panjang gelombang 1064 nm atau 532 nm.

2. Pemindai dan Optik

Kecepatan pemindai yang digunakan pada sistem LiDAR akan menentukan kecepatan pencitraan gambar yang dihasilkan. Komponen pemindai pada LiDAR menggunakan mode pemindaian yang disesuaikan dengan keperluan. Azimuth & elevation, dual oscillating plane mirrors, dual axis scanner, serta polygonal mirrors merupakan beberapa metode pemindaian yang digunakan. Sedangkan besarnya resolusi serta jangkauan yang mampu dipindai oleh sistem LiDAR ditentukan oleh jenis perangkat optik yang digunakan pada LiDAR.

3. Photo Detector atau Receiver

Untuk melakukan pembacaan dan perekaman terhadap pulsa laser yang dipantulkan dari suatu objek terukur, LiDAR menggunakan perangkat yang bernama photo detector atau receiver.

Umumnya, sistem LiDAR menggunakan dua macam receiver atau photo detector, yakni photodiode dan photomultipliers.

4. Navigasi

Terdapat dua perangkat yang digunakan untuk navigasi sistem LiDAR, yakni GPS dan IMU. Sistem sensor akan melakukan analisis kondisi awal yang akan dijadikan posisi dan orientasi absolut. Analisis tersebut dilakukan ketika sensor LiDAR dipasang pada platform yang bergerak, seperti  pesawat, kendaraan, ataupun robot, serta yang paling sering adalah satelit.

Untuk menentukan posisi berupa koordinat geografis akan menggunakan GPS sebagai alatnya. Sedangkan untuk menentukan orientasi akan menggunakan IMU atau Inertia Measurement Unit.

Kedua perangkat tersebut akan menghasilkan data yang kemudian dikombinasikan sebagai bahan metode penerjemahan untuk diolah lebih lanjut sebelum diaplikasikan ke berbagai sistem.

Pada Gambar diperlihatkan alat yang digunakan saat pengenalaan dan penggunaan alat teknologi LIDAR.

Data lidar merupakan metode yang sangat ampuh dalam melakukan pemetaan geologi dengan pemodelan 3D, metode ini memiliki tingkat akurasi data yang sangat tinggi sehingga pengaplikasiannya dalam bidang geologi sangat baik dan mampu mengembangkan kemampuan seorang geologist di era teknologi sekarang ini.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

Berita Lainnya